Kamis, 20 Juni 2013

Inilah Perusahaan Pembakar Hutan yang Menyebabkan Kabut Asap



Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya

PEKANBARU, GORIAU.COM - Peristiwa kebakaran yang melanda sejumlah kawasan di daratan Provinsi Riau dikabarkan sebagian berada di areal perkebunan dan hutan tanam industri milik perusahaan modal asing asal Malaysia.

Dugaana itu mencuat seiring penerbitan data hasil pantauan satelit cuaca dan pendeteksi panas bumi (NOAA) pada Selasa (18/6) yang berhasil merekam keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau. Sebagian diantaranya berada di areal perkebunan dan HTI milik perusahaan Malaysia.

Diantaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik pengusaha Malaysia, dimana pada Selasa (18/6), terdapat beberapa titik kebakaran lahan di arealnya yang berlokasi di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan.

Kemudian, demikian Dishut, NOAA juga mendeteksi beberapa titik kebakaran lahan di kawasan perkebunan milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang juga milik pengusaha Malaysia. Menurut data tersebut, sejumlah titik panas itu berda di dua lokasi areal perkebunan PT BUmi Reksa Nusa Sejati, yakni di sekitar Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa Bente, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir.

Titik panas menurut data tersebut juga berada di kawasan perkebunan milik perusahaan Malaysia lainnya, seperti PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh Dinawi, PT Abdi Plantation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industry, PT Bumi Reksa Nusa Sejati, dan PT Mustika Agro Lestari.

Kemudian kebakaran juga terjadi di kawasan hutan tanam industri milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh pihak asing.

Menurut informasi pejabat pemerintah setempat, kebakaran di sekitar area industri milik perusahaan-perusahaan asing tersebut memang sering terjadi saat kemarau. Tak pelak, perusahaan itu kemudian 'meng-ekspor' asap sisa kebakaran lahan itu ke negera asalnya.

Masih kah Malaysia dan Singapura 'berkoar-koar' menyerahkan semua penyelesaian masalah kebakaran hutan atau lahan penyebab kemunculan kabut asap di Riau?(fzr)

Sumber: http://www.goriau.com/berita/dunia/i...negaranya.html




Asap Singapura Ulah Perusahaan Malaysia dan Singapura

BN--Peristiwa: SINGAPURA kini sedang dirundung kabut asap. Pemerintah Singapura dan rakyat negeri itu menuding telah terjadi pembakaran lahan hutan di daratan Riau, Indonesia. Indonesia memang selalu menjadi kambing hitam jika terjadi kebakaran dan asap.

Celakanya, kebakaran itu akibat dari ulah para pengusaha Malaysia dan Singapura yang menggarap perkebunan di Indonesia. Di negeri orang mereka semena-mena, tidak mentaati undang-undang atau peraturan tentang pengelolaan hutan dan perkebunan.

"Indikasi itu muncul setelah satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas bumi (NOAA) pada Selasa (18/6) merekam keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau," kata Kasi Penanggulangan Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Riau Rahidi di Pekanbaru, Kamis (20/6).

Menurut data Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang diterbitkan pihak Dinas Kehutanan Provinsi Riau, sebagian titik panas yang diduga sebagai peristiwa kebakaran lahan tersebut berada di kawasan hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan milik pemodal asing, di antaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida.

Perusahaan tersebut merupakan milik pengusaha Malaysia. Pada Selasa di areal yang berlokasi di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, itu terdapat beberapa titik kebakaran.

Satelit NOAA juga mendeteksi beberapa titik kebakaran lahan di perkebunan milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang juga milik pengusaha Malaysia. Menurut data tersebut, sejumlah titik panas itu berda di dua lokasi areal perkebunan PT Bumi Reksa Nusa Sejati, yakni di sekitar Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa Bente, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir.

Titik panas menurut data tersebut juga berada di kawasan perkebunan milik perusahaan Malaysia lainnya, seperti PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya Loh Dinawi, PT Abdi Plantation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Multi Gambut Industry, PT Bumi Reksa Nusa Sejati, dan PT Mustika Agro Lestari.

Kemudian kebakaran juga terjadi di kawasan HTI milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh pihak asing.

"Kebakaran di sekitar area industri milik perusahaan-perusahaan tersebut memang sering terjadi. Khususnya untuk pantauan NOAA, di area sejumlah perusahaan itu selalu terdeteksi titik panas ketika kemarau," kata Rahidi. (mtv/*)

Sumber: http://www.borneonews.co.id/head/377...-dan-singapura

Oh itu penyebabnya... Senjata makan tuan dong yah...

0 komentar:

Posting Komentar

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info